Setelah gencatan senjata antara Iran dan Israel resmi berlaku, Menteri Luar Negeri Mesir, Abdul Atti, berbicara dengan Menteri Luar Negeri Iran, Agiesz, pada 24 Mei untuk mendiskusikan perkembangan terkini di Timur Tengah. Kedua belah pihak setuju untuk terus berupaya meredakan ketegangan di wilayah tersebut. Menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri Mesir pada hari tersebut, Abdul Atti menyambut baik gencatan senjata yang dicapai oleh Iran dan Israel, serta menekankan pentingnya kedua negara untuk mematuhi protokol tersebut. Menurutnya, protokol ini merupakan langkah penting untuk mencegah eskalasi ketegangan baru-baru ini, dan membuka jalan bagi penyelesaian perselisihan melalui jalur politik dan diplomasi.
Lihat Asli
Konten ini hanya untuk referensi, bukan ajakan atau tawaran. Tidak ada nasihat investasi, pajak, atau hukum yang diberikan. Lihat Penafian untuk pengungkapan risiko lebih lanjut.
14 Suka
Hadiah
14
7
Bagikan
Komentar
0/400
GasFeeBarbecue
· 18jam yang lalu
Kalau sudah ada harapan, jangan berhenti.
Balas0
FloorSweeper
· 06-26 23:52
sinyal lemah... papaer hands melipat lagi smh
Balas0
ParallelChainMaxi
· 06-24 23:10
Apakah gencatan senjata bisa dibandingkan dengan kenaikan harian btc sebesar lima persen?
Balas0
StableGenius
· 06-24 23:09
lol hanya "kesepakatan damai" lainnya sampai btc mencapai 100k... catat kata-kataku
Menteri Luar Negeri Mesir dan Iran Berbicara, Bersama-sama Berupaya Meredakan Ketegangan di Timur Tengah
Setelah gencatan senjata antara Iran dan Israel resmi berlaku, Menteri Luar Negeri Mesir, Abdul Atti, berbicara dengan Menteri Luar Negeri Iran, Agiesz, pada 24 Mei untuk mendiskusikan perkembangan terkini di Timur Tengah. Kedua belah pihak setuju untuk terus berupaya meredakan ketegangan di wilayah tersebut. Menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri Mesir pada hari tersebut, Abdul Atti menyambut baik gencatan senjata yang dicapai oleh Iran dan Israel, serta menekankan pentingnya kedua negara untuk mematuhi protokol tersebut. Menurutnya, protokol ini merupakan langkah penting untuk mencegah eskalasi ketegangan baru-baru ini, dan membuka jalan bagi penyelesaian perselisihan melalui jalur politik dan diplomasi.