Menurut laporan analisis ekonomi, pejabat The Federal Reserve (FED) Moussailem baru-baru ini memberikan pandangan yang hati-hati tentang situasi ekonomi Amerika. Dia menunjukkan bahwa saat ini terlalu dini untuk memutuskan apakah akan menurunkan suku bunga pada pertemuan September. Ketika ditanya apakah ada alasan untuk secara besar-besaran menurunkan suku bunga sebesar 50 poin dasar bulan depan, Moussailem berpendapat bahwa tindakan tersebut tidak sesuai dengan kondisi ekonomi saat ini dan proyeksi masa depan.
Moussalem menekankan dua tantangan besar yang dihadapi ekonomi saat ini. Pertama, ia menyebutkan bahwa data terbaru menunjukkan kemungkinan adanya tanda-tanda inflasi yang berkelanjutan, yang perlu diperhatikan dengan seksama. Kedua, ia menyatakan kekhawatirannya terhadap risiko penurunan di pasar tenaga kerja.
Musaalem menunjukkan bahwa perlambatan pertumbuhan ekonomi AS, ditambah dengan dampak kebijakan tarif terhadap kemampuan laba perusahaan, dapat mengancam pasar kerja yang saat ini berkinerja baik. Menghadapi situasi yang rumit ini, ia menekankan perlunya mencari keseimbangan antara pengendalian inflasi dan pemeliharaan pekerjaan, serta mengambil sikap kebijakan yang hati-hati.
Pernyataan Musalem mencerminkan dilema yang dihadapi The Federal Reserve (FED) dalam merumuskan kebijakan moneter. Di satu sisi, perlu waspada terhadap tekanan inflasi, sementara di sisi lain harus menjaga stabilitas pasar tenaga kerja, pertimbangan ini akan mendominasi arah kebijakan The Federal Reserve (FED) dalam periode mendatang. Para ekonom percaya bahwa keputusan The Federal Reserve (FED) ke depan akan semakin bergantung pada data ekonomi terkini untuk memastikan ketepatan dan efektivitas kebijakan.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Menurut laporan analisis ekonomi, pejabat The Federal Reserve (FED) Moussailem baru-baru ini memberikan pandangan yang hati-hati tentang situasi ekonomi Amerika. Dia menunjukkan bahwa saat ini terlalu dini untuk memutuskan apakah akan menurunkan suku bunga pada pertemuan September. Ketika ditanya apakah ada alasan untuk secara besar-besaran menurunkan suku bunga sebesar 50 poin dasar bulan depan, Moussailem berpendapat bahwa tindakan tersebut tidak sesuai dengan kondisi ekonomi saat ini dan proyeksi masa depan.
Moussalem menekankan dua tantangan besar yang dihadapi ekonomi saat ini. Pertama, ia menyebutkan bahwa data terbaru menunjukkan kemungkinan adanya tanda-tanda inflasi yang berkelanjutan, yang perlu diperhatikan dengan seksama. Kedua, ia menyatakan kekhawatirannya terhadap risiko penurunan di pasar tenaga kerja.
Musaalem menunjukkan bahwa perlambatan pertumbuhan ekonomi AS, ditambah dengan dampak kebijakan tarif terhadap kemampuan laba perusahaan, dapat mengancam pasar kerja yang saat ini berkinerja baik. Menghadapi situasi yang rumit ini, ia menekankan perlunya mencari keseimbangan antara pengendalian inflasi dan pemeliharaan pekerjaan, serta mengambil sikap kebijakan yang hati-hati.
Pernyataan Musalem mencerminkan dilema yang dihadapi The Federal Reserve (FED) dalam merumuskan kebijakan moneter. Di satu sisi, perlu waspada terhadap tekanan inflasi, sementara di sisi lain harus menjaga stabilitas pasar tenaga kerja, pertimbangan ini akan mendominasi arah kebijakan The Federal Reserve (FED) dalam periode mendatang. Para ekonom percaya bahwa keputusan The Federal Reserve (FED) ke depan akan semakin bergantung pada data ekonomi terkini untuk memastikan ketepatan dan efektivitas kebijakan.