Baru-baru ini, sebuah berita dari industri Aset Kripto menarik perhatian luas. Pendiri Blockchain TRON, Sun Yuchen, mengajukan gugatan di pengadilan Delaware, Amerika Serikat, menuntut raksasa media Bloomberg. Inti dari sengketa hukum ini adalah tuduhan Sun Yuchen bahwa Bloomberg dengan sengaja mengungkapkan secara rinci aset Aset Kripto yang dimilikinya, termasuk jenis dan jumlah Token yang spesifik, dalam indeks terkenal mereka, "Indeks Miliarder" dan laporan terkait.
Sun Yuchen mengklaim bahwa tindakan ini melanggar janji yang dibuat oleh Bloomberg sebelumnya. Sesuai kesepakatan, Bloomberg seharusnya hanya menampilkan total nilai aset kriptonya, dan tidak seharusnya mengungkapkan informasi rinci. Sun Yuchen percaya bahwa jika informasi sensitif ini dipublikasikan, itu dapat memicu risiko keamanan yang serius, termasuk namun tidak terbatas pada serangan peretasan dan ancaman terhadap keselamatan pribadi.
Untuk melindungi hak dan keamanan dirinya, Sun Yuchen mengajukan dua tuntutan utama kepada pengadilan: pertama, meminta pengadilan untuk mengeluarkan perintah larangan agar Bloomberg tidak mengungkapkan rincian aset kriptonya; kedua, meminta Bloomberg untuk menanggung biaya hukum yang timbul dari gugatan ini.
Kasus gugatan ini memicu diskusi tentang hak privasi pemegang aset digital. Di pasar Aset Kripto yang semakin matang saat ini, bagaimana menyeimbangkan hak publik untuk mengetahui dengan hak privasi individu menjadi pertanyaan yang patut direnungkan. Hasil dari kasus ini dapat memiliki dampak yang mendalam pada cara media melaporkan tentang miliarder Aset Kripto di masa depan.
Seiring dengan perkembangan kasus ini, komunitas Aset Kripto dan kalangan hukum sedang mengamati dengan saksama perkembangan situasi ini. Terlepas dari hasil akhirnya, gugatan ini tidak diragukan lagi akan menjadi kasus penting dalam menjelajahi perlindungan privasi kekayaan pribadi di era digital.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
10 Suka
Hadiah
10
6
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
PrivateKeyParanoia
· 08-14 06:51
Sekali lagi, seorang suckers yang terungkap asetnya.
Baru-baru ini, sebuah berita dari industri Aset Kripto menarik perhatian luas. Pendiri Blockchain TRON, Sun Yuchen, mengajukan gugatan di pengadilan Delaware, Amerika Serikat, menuntut raksasa media Bloomberg. Inti dari sengketa hukum ini adalah tuduhan Sun Yuchen bahwa Bloomberg dengan sengaja mengungkapkan secara rinci aset Aset Kripto yang dimilikinya, termasuk jenis dan jumlah Token yang spesifik, dalam indeks terkenal mereka, "Indeks Miliarder" dan laporan terkait.
Sun Yuchen mengklaim bahwa tindakan ini melanggar janji yang dibuat oleh Bloomberg sebelumnya. Sesuai kesepakatan, Bloomberg seharusnya hanya menampilkan total nilai aset kriptonya, dan tidak seharusnya mengungkapkan informasi rinci. Sun Yuchen percaya bahwa jika informasi sensitif ini dipublikasikan, itu dapat memicu risiko keamanan yang serius, termasuk namun tidak terbatas pada serangan peretasan dan ancaman terhadap keselamatan pribadi.
Untuk melindungi hak dan keamanan dirinya, Sun Yuchen mengajukan dua tuntutan utama kepada pengadilan: pertama, meminta pengadilan untuk mengeluarkan perintah larangan agar Bloomberg tidak mengungkapkan rincian aset kriptonya; kedua, meminta Bloomberg untuk menanggung biaya hukum yang timbul dari gugatan ini.
Kasus gugatan ini memicu diskusi tentang hak privasi pemegang aset digital. Di pasar Aset Kripto yang semakin matang saat ini, bagaimana menyeimbangkan hak publik untuk mengetahui dengan hak privasi individu menjadi pertanyaan yang patut direnungkan. Hasil dari kasus ini dapat memiliki dampak yang mendalam pada cara media melaporkan tentang miliarder Aset Kripto di masa depan.
Seiring dengan perkembangan kasus ini, komunitas Aset Kripto dan kalangan hukum sedang mengamati dengan saksama perkembangan situasi ini. Terlepas dari hasil akhirnya, gugatan ini tidak diragukan lagi akan menjadi kasus penting dalam menjelajahi perlindungan privasi kekayaan pribadi di era digital.