Laporan Penelitian Tingkat Pemahaman Mahasiswa Terhadap Blockchain
Baru-baru ini, sebuah survei terhadap mahasiswa di perguruan tinggi nasional menunjukkan bahwa pemahaman dan minat mahasiswa terhadap teknologi Blockchain masih perlu ditingkatkan. Survei mencakup 131 perguruan tinggi di 26 provinsi dan kota, dengan total 301 kuesioner yang valid.
Temuan Utama
23,4% siswa yang disurvei menyatakan bahwa mereka "tidak tahu apa-apa" tentang Blockchain.
Mahasiswa jurusan manajemen dan teknik memiliki pemahaman dan minat yang tinggi terhadap Blockchain.
8% responden saat ini memiliki cryptocurrency, 9% pernah membelinya tetapi telah keluar.
Media adalah saluran utama bagi siswa untuk mendapatkan pengetahuan tentang Blockchain, tetapi hampir 40% siswa percaya bahwa laporan media berpengaruh terbatas.
26,7% siswa menyatakan bahwa mereka mungkin akan bekerja di bidang Blockchain di masa depan.
Pendidikan blockchain di perguruan tinggi baru saja dimulai, banyak yang menggunakan model kerjasama antara universitas dan perusahaan untuk membuka kursus.
Analisis Objek Survei
Survei ini terutama ditujukan untuk mahasiswa sarjana (77.5%) dan pascasarjana (17.8%), mencakup berbagai jurusan seperti teknik, sastra, manajemen, dan ekonomi.
Status Pemahaman Blockchain
Survei menunjukkan bahwa pemahaman mahasiswa tentang Blockchain umumnya kurang. 23,4% responden menyatakan "sama sekali tidak mengerti" Blockchain, hampir 30% menyatakan "tidak terlalu mengerti". Tingkat pemahaman tentang cryptocurrency juga rendah, hanya 4,2% orang yang menyatakan "sangat mengerti".
67% responden mengetahui Bitcoin, 31,6% mengetahui Ethereum, tetapi kesadaran terhadap token lainnya cukup rendah. Jumlah orang yang memahami istilah terkait blockchain juga sangat sedikit, hanya 7 orang yang mengetahui semua 11 istilah terkait yang disebutkan.
Sebagian besar siswa (77.2%) tahu tentang aplikasi blockchain di bidang sekuritas keuangan, tetapi kurang memahami aplikasi di bidang lain seperti mode, seni, dan sebagainya.
Relevansi Minat dan Profesional
22,3% responden menyatakan "cukup tertarik" pada Blockchain, 7,9% menyatakan "sangat tertarik". Data menunjukkan bahwa siswa dengan latar belakang ekonomi, manajemen, dan teknik memiliki pemahaman dan minat terhadap Blockchain yang jelas lebih tinggi dibandingkan dengan jurusan lainnya. Mahasiswa pascasarjana juga umumnya memiliki pemahaman tentang Blockchain yang lebih tinggi dibandingkan dengan mahasiswa sarjana.
Situasi Investasi Cryptocurrency
8% mahasiswa yang disurvei saat ini memiliki cryptocurrency, 9% pernah membelinya tetapi sudah keluar. Hampir 40% orang masuk pasar pada periode 2017-2018, terutama dari jurusan ekonomi.
Saluran Pengambilan Informasi
36% siswa pertama kali mengenal konsep "Blockchain" melalui media massa, 15% di kelas. Hampir setengah siswa mendapatkan informasi terkait terutama melalui langganan dan dorongan media, 41% akan secara aktif mencari informasi terkait.
Namun, tampaknya pengaruh laporan media terhadap pemahaman siswa terbatas. Hampir 40% siswa menyatakan bahwa laporan media "berpengaruh sangat sedikit". Namun, dalam aspek psikologi investasi, setengah dari siswa menyatakan bahwa laporan media memiliki pengaruh positif.
Arah Pengembangan Masa Depan
26.7% dari mahasiswa yang disurvei menyatakan bahwa mereka mungkin akan bekerja di bidang Blockchain di masa depan. Beberapa mahasiswa percaya bahwa prospek industri ini baik.
Status Pendidikan Blockchain di Universitas
Saat ini, pendidikan blockchain di perguruan tinggi masih berada di tahap awal. Menurut laporan, di seluruh negeri terdapat sekitar belasan perguruan tinggi yang menawarkan kursus terkait, yang sebagian besar berupa kursus tunggal atau proyek, dan belum ada program khusus untuk jurusan blockchain.
Selain kursus resmi, organisasi dan asosiasi blockchain yang dibentuk oleh mahasiswa juga mendorong pendidikan blockchain di kampus. Misalnya, Asosiasi Mahasiswa Blockchain Universitas Tsinghua dan Klub Blockchain Universitas Zhongshan, yang menyebarkan pengetahuan blockchain melalui penyelenggaraan seminar, lokakarya, dan kegiatan lainnya.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, tingkat pemahaman mahasiswa di perguruan tinggi di China tentang Blockchain masih berada pada tahap yang rendah. Kecuali untuk jurusan tertentu seperti ekonomi dan ilmu komputer, sebagian besar mahasiswa memiliki pemahaman yang terbatas tentang teknologi mutakhir ini. Meskipun media merupakan sumber informasi utama, mahasiswa bersikap skeptis terhadap laporan yang diberikan.
Saat ini, pendidikan blockchain di perguruan tinggi baru saja dimulai, masih terbatas pada tingkat pengetahuan profesional, dan masih jauh dari pendidikan umum secara besar-besaran. Di masa depan, perguruan tinggi perlu memperkuat pendidikan blockchain untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman siswa terhadap teknologi penting ini.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Survei Pemahaman Blockchain di Universitas Tiongkok: 23% siswa menyatakan tidak tahu apa-apa, 26% mungkin akan bekerja di bidang terkait.
Laporan Penelitian Tingkat Pemahaman Mahasiswa Terhadap Blockchain
Baru-baru ini, sebuah survei terhadap mahasiswa di perguruan tinggi nasional menunjukkan bahwa pemahaman dan minat mahasiswa terhadap teknologi Blockchain masih perlu ditingkatkan. Survei mencakup 131 perguruan tinggi di 26 provinsi dan kota, dengan total 301 kuesioner yang valid.
Temuan Utama
23,4% siswa yang disurvei menyatakan bahwa mereka "tidak tahu apa-apa" tentang Blockchain.
Mahasiswa jurusan manajemen dan teknik memiliki pemahaman dan minat yang tinggi terhadap Blockchain.
8% responden saat ini memiliki cryptocurrency, 9% pernah membelinya tetapi telah keluar.
Media adalah saluran utama bagi siswa untuk mendapatkan pengetahuan tentang Blockchain, tetapi hampir 40% siswa percaya bahwa laporan media berpengaruh terbatas.
26,7% siswa menyatakan bahwa mereka mungkin akan bekerja di bidang Blockchain di masa depan.
Pendidikan blockchain di perguruan tinggi baru saja dimulai, banyak yang menggunakan model kerjasama antara universitas dan perusahaan untuk membuka kursus.
Analisis Objek Survei
Survei ini terutama ditujukan untuk mahasiswa sarjana (77.5%) dan pascasarjana (17.8%), mencakup berbagai jurusan seperti teknik, sastra, manajemen, dan ekonomi.
Status Pemahaman Blockchain
Survei menunjukkan bahwa pemahaman mahasiswa tentang Blockchain umumnya kurang. 23,4% responden menyatakan "sama sekali tidak mengerti" Blockchain, hampir 30% menyatakan "tidak terlalu mengerti". Tingkat pemahaman tentang cryptocurrency juga rendah, hanya 4,2% orang yang menyatakan "sangat mengerti".
67% responden mengetahui Bitcoin, 31,6% mengetahui Ethereum, tetapi kesadaran terhadap token lainnya cukup rendah. Jumlah orang yang memahami istilah terkait blockchain juga sangat sedikit, hanya 7 orang yang mengetahui semua 11 istilah terkait yang disebutkan.
Sebagian besar siswa (77.2%) tahu tentang aplikasi blockchain di bidang sekuritas keuangan, tetapi kurang memahami aplikasi di bidang lain seperti mode, seni, dan sebagainya.
Relevansi Minat dan Profesional
22,3% responden menyatakan "cukup tertarik" pada Blockchain, 7,9% menyatakan "sangat tertarik". Data menunjukkan bahwa siswa dengan latar belakang ekonomi, manajemen, dan teknik memiliki pemahaman dan minat terhadap Blockchain yang jelas lebih tinggi dibandingkan dengan jurusan lainnya. Mahasiswa pascasarjana juga umumnya memiliki pemahaman tentang Blockchain yang lebih tinggi dibandingkan dengan mahasiswa sarjana.
Situasi Investasi Cryptocurrency
8% mahasiswa yang disurvei saat ini memiliki cryptocurrency, 9% pernah membelinya tetapi sudah keluar. Hampir 40% orang masuk pasar pada periode 2017-2018, terutama dari jurusan ekonomi.
Saluran Pengambilan Informasi
36% siswa pertama kali mengenal konsep "Blockchain" melalui media massa, 15% di kelas. Hampir setengah siswa mendapatkan informasi terkait terutama melalui langganan dan dorongan media, 41% akan secara aktif mencari informasi terkait.
Namun, tampaknya pengaruh laporan media terhadap pemahaman siswa terbatas. Hampir 40% siswa menyatakan bahwa laporan media "berpengaruh sangat sedikit". Namun, dalam aspek psikologi investasi, setengah dari siswa menyatakan bahwa laporan media memiliki pengaruh positif.
Arah Pengembangan Masa Depan
26.7% dari mahasiswa yang disurvei menyatakan bahwa mereka mungkin akan bekerja di bidang Blockchain di masa depan. Beberapa mahasiswa percaya bahwa prospek industri ini baik.
Status Pendidikan Blockchain di Universitas
Saat ini, pendidikan blockchain di perguruan tinggi masih berada di tahap awal. Menurut laporan, di seluruh negeri terdapat sekitar belasan perguruan tinggi yang menawarkan kursus terkait, yang sebagian besar berupa kursus tunggal atau proyek, dan belum ada program khusus untuk jurusan blockchain.
Selain kursus resmi, organisasi dan asosiasi blockchain yang dibentuk oleh mahasiswa juga mendorong pendidikan blockchain di kampus. Misalnya, Asosiasi Mahasiswa Blockchain Universitas Tsinghua dan Klub Blockchain Universitas Zhongshan, yang menyebarkan pengetahuan blockchain melalui penyelenggaraan seminar, lokakarya, dan kegiatan lainnya.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, tingkat pemahaman mahasiswa di perguruan tinggi di China tentang Blockchain masih berada pada tahap yang rendah. Kecuali untuk jurusan tertentu seperti ekonomi dan ilmu komputer, sebagian besar mahasiswa memiliki pemahaman yang terbatas tentang teknologi mutakhir ini. Meskipun media merupakan sumber informasi utama, mahasiswa bersikap skeptis terhadap laporan yang diberikan.
Saat ini, pendidikan blockchain di perguruan tinggi baru saja dimulai, masih terbatas pada tingkat pengetahuan profesional, dan masih jauh dari pendidikan umum secara besar-besaran. Di masa depan, perguruan tinggi perlu memperkuat pendidikan blockchain untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman siswa terhadap teknologi penting ini.