Ripple Mencapai Kemajuan Penting dalam Pertarungan Hukum dengan SEC
Baru-baru ini, Ripple mencapai hasil signifikan dalam tiga tahun litigasi yang sedang berlangsung dengan Komisi Sekuritas dan Bursa AS, yang menyebabkan harga XRP meningkat tajam sebesar 26%.
Pengadilan memutuskan bahwa Ripple tidak melanggar regulasi sekuritas federal dengan menjual XRP kepada investor individu, sekaligus memangkas tuntutan denda SEC dari semula 2 miliar dolar menjadi 125.035 juta dolar, dengan penurunan mencapai 94%.
Sejak SEC mengajukan gugatan terhadap Ripple pada Desember 2020, kedua belah pihak telah terjebak dalam sengketa hukum yang berkepanjangan. Dalam proses ini, Ripple terus meraih kemenangan tahap demi tahap melalui jalur hukum, termasuk keputusan pengadilan yang menyatakan bahwa XRP itu sendiri tidak merupakan sekuritas.
Perjalanan Perseteruan Ripple dan SEC
Kisah Ripple dapat ditelusuri kembali ke tahun 2004, ketika programmer Kanada Ryan Fugger mengembangkan sistem pembayaran peer-to-peer yang disebut RipplePay, yang muncul beberapa tahun sebelum teknologi blockchain.
Pada tahun 2011, sekelompok pengembang termasuk kriptografer David Schwartz bersama-sama menciptakan sebuah sistem yang lebih efisien, tanpa perlu bergantung pada penambangan proof-of-work. Sistem ini akhirnya berkembang menjadi buku besar XRP, dan mendorong pendirian perusahaan Ripple Labs.
Seiring berjalannya waktu, Ripple menarik banyak investor dan mitra. Pada tahun 2013, perusahaan mendapatkan pendanaan sebesar 3,5 juta dolar AS; pada tahun 2014, menjalin kemitraan dengan beberapa bank; pada tahun 2015, merekrut mantan eksekutif Yahoo Brad Garlinghouse untuk bergabung dengan tim, dan mulai mempromosikan token XRP.
Pada 21 Desember 2020, SEC menggugat Ripple Labs dan eksekutifnya, menuduh mereka melakukan penerbitan sekuritas yang tidak terdaftar. SEC percaya bahwa Ripple melanggar undang-undang sekuritas federal dengan mengumpulkan dana melalui penjualan token XRP. Berita ini menyebabkan harga XRP anjlok dari 0,58 dolar menjadi 0,21 dolar, dan beberapa platform perdagangan segera menghapus XRP. CEO Ripple Brad Garlinghouse dengan tegas membantah tuduhan SEC, menyatakan bahwa perusahaan akan aktif membela diri.
Sejak dimulainya gugatan, kedua belah pihak telah terlibat dalam pertempuran hukum yang panjang. Ripple, dalam menghadapi tuduhan SEC, terus mencari dukungan hukum dan bukti untuk membuktikan bahwa XRP tidak termasuk dalam kategori sekuritas.
Titik Waktu Kunci
Maret 2021: Hakim Sarah Netburn memutuskan bahwa XRP memiliki nilai guna, membedakannya dari cryptocurrency seperti Bitcoin. Putusan ini meletakkan dasar untuk pengklasifikasian dan regulasi aset kripto di masa depan.
Mei 2021: Ripple secara aktif melawan, menunjukkan bahwa SEC gagal memberikan panduan yang jelas, yang menyebabkan perusahaan tidak dapat mengikuti permintaannya dengan tepat. Tim hukum Ripple menekankan adanya masalah ketidakonsistenan dan ketidakjelasan dari SEC dalam regulasi cryptocurrency.
Juli 2023: Hakim Analisa Torres sebagian mendukung Ripple, memutuskan bahwa XRP itu sendiri bukanlah sekuritas. Putusan ini memberikan kemenangan hukum penting bagi Ripple, dan harga XRP meningkat pesat karenanya. Namun, SEC tidak menyerah begitu saja dan terus mengejar tanggung jawab hukum terhadap Ripple.
Peristiwa Penting Lainnya
Setelah SEC menggugat, beberapa platform perdagangan dengan cepat menghapus XRP. Tindakan ini memiliki dampak besar pada pasar XRP, tetapi juga memicu Ripple untuk semakin memperkuat perlawanan hukum.
Ripple menghabiskan lebih dari 200 juta dolar AS untuk biaya hukum dalam menanggapi tuduhan SEC. Ini tidak hanya menunjukkan tekad dan dukungan keuangan Ripple, tetapi juga menyoroti pentingnya dan kompleksitas kasus ini.
Meskipun menghadapi tantangan hukum, Ripple tetap melanjutkan strategi ekspansi internasionalnya dan menjalin kemitraan dengan berbagai lembaga keuangan. Ini menunjukkan bahwa Ripple, di luar pertempuran hukum, tetap berkomitmen untuk pengembangan teknologi dan pasar.
Selama seluruh pertempuran hukum, Ripple terus meraih kemenangan tahap demi tahap, yang tidak hanya meningkatkan kepercayaan pasar terhadap XRP, tetapi juga memberikan pengalaman hukum yang berharga bagi seluruh industri kripto.
Kemajuan Penyelesaian Terbaru
Pada Maret 2024, SEC berencana untuk meminta hakim menjatuhkan denda sebesar 2 miliar dolar AS terhadap Ripple Labs. Kepala Hukum Ripple, Stuart Alderoty, menyatakan bahwa perusahaan akan mengajukan tanggapan bulan depan. Pada bulan Mei, SEC dalam revisi tanggapan langkah pemulihan menggambarkan stablecoin yang diusulkan Ripple sebagai "aset kripto yang belum terdaftar" dan bersikeras untuk menjatuhkan denda hampir 2 miliar dolar AS terhadap Ripple.
Namun, pengadilan akhirnya memutuskan bahwa tuntutan denda SEC terlalu tinggi, menguranginya sekitar 94%, dan hanya mendenda 125 juta dolar. Putusan ini merupakan kemenangan besar bagi Ripple dan seluruh industri kripto. Setelah putusan diumumkan, harga XRP melonjak dengan cepat, mencapai puncaknya di 0.6434 dolar, dengan kenaikan 24 jam mencapai 19.7%.
Para analis menyatakan bahwa meskipun kemungkinan akan ada koreksi teknis di masa depan, keputusan ini secara signifikan meningkatkan kepercayaan pasar, dan pergerakan jangka panjang XRP patut diperhatikan.
Penutup
Perselisihan hukum antara Ripple dan SEC serta perkembangan penyelesaian terbaru tidak hanya memengaruhi kinerja pasar XRP, tetapi juga berdampak mendalam pada seluruh industri kripto. Ripple menunjukkan kemampuan perjuangan yang kuat dalam perang hukum ini dan meraih kemenangan tahap awal.
Di masa depan, seiring dengan semakin jelasnya lingkungan regulasi, industri kripto akan menghadapi lebih banyak peluang pengembangan. Investor harus memantau pergerakan pasar dengan cermat, menangkap peluang investasi, dan mewujudkan peningkatan nilai aset.
This page may contain third-party content, which is provided for information purposes only (not representations/warranties) and should not be considered as an endorsement of its views by Gate, nor as financial or professional advice. See Disclaimer for details.
Kasus Ripple melawan SEC meraih kemenangan besar XRP naik 26%
Ripple Mencapai Kemajuan Penting dalam Pertarungan Hukum dengan SEC
Baru-baru ini, Ripple mencapai hasil signifikan dalam tiga tahun litigasi yang sedang berlangsung dengan Komisi Sekuritas dan Bursa AS, yang menyebabkan harga XRP meningkat tajam sebesar 26%.
Pengadilan memutuskan bahwa Ripple tidak melanggar regulasi sekuritas federal dengan menjual XRP kepada investor individu, sekaligus memangkas tuntutan denda SEC dari semula 2 miliar dolar menjadi 125.035 juta dolar, dengan penurunan mencapai 94%.
Sejak SEC mengajukan gugatan terhadap Ripple pada Desember 2020, kedua belah pihak telah terjebak dalam sengketa hukum yang berkepanjangan. Dalam proses ini, Ripple terus meraih kemenangan tahap demi tahap melalui jalur hukum, termasuk keputusan pengadilan yang menyatakan bahwa XRP itu sendiri tidak merupakan sekuritas.
Perjalanan Perseteruan Ripple dan SEC
Kisah Ripple dapat ditelusuri kembali ke tahun 2004, ketika programmer Kanada Ryan Fugger mengembangkan sistem pembayaran peer-to-peer yang disebut RipplePay, yang muncul beberapa tahun sebelum teknologi blockchain.
Pada tahun 2011, sekelompok pengembang termasuk kriptografer David Schwartz bersama-sama menciptakan sebuah sistem yang lebih efisien, tanpa perlu bergantung pada penambangan proof-of-work. Sistem ini akhirnya berkembang menjadi buku besar XRP, dan mendorong pendirian perusahaan Ripple Labs.
Seiring berjalannya waktu, Ripple menarik banyak investor dan mitra. Pada tahun 2013, perusahaan mendapatkan pendanaan sebesar 3,5 juta dolar AS; pada tahun 2014, menjalin kemitraan dengan beberapa bank; pada tahun 2015, merekrut mantan eksekutif Yahoo Brad Garlinghouse untuk bergabung dengan tim, dan mulai mempromosikan token XRP.
Pada 21 Desember 2020, SEC menggugat Ripple Labs dan eksekutifnya, menuduh mereka melakukan penerbitan sekuritas yang tidak terdaftar. SEC percaya bahwa Ripple melanggar undang-undang sekuritas federal dengan mengumpulkan dana melalui penjualan token XRP. Berita ini menyebabkan harga XRP anjlok dari 0,58 dolar menjadi 0,21 dolar, dan beberapa platform perdagangan segera menghapus XRP. CEO Ripple Brad Garlinghouse dengan tegas membantah tuduhan SEC, menyatakan bahwa perusahaan akan aktif membela diri.
Sejak dimulainya gugatan, kedua belah pihak telah terlibat dalam pertempuran hukum yang panjang. Ripple, dalam menghadapi tuduhan SEC, terus mencari dukungan hukum dan bukti untuk membuktikan bahwa XRP tidak termasuk dalam kategori sekuritas.
Titik Waktu Kunci
Maret 2021: Hakim Sarah Netburn memutuskan bahwa XRP memiliki nilai guna, membedakannya dari cryptocurrency seperti Bitcoin. Putusan ini meletakkan dasar untuk pengklasifikasian dan regulasi aset kripto di masa depan.
Mei 2021: Ripple secara aktif melawan, menunjukkan bahwa SEC gagal memberikan panduan yang jelas, yang menyebabkan perusahaan tidak dapat mengikuti permintaannya dengan tepat. Tim hukum Ripple menekankan adanya masalah ketidakonsistenan dan ketidakjelasan dari SEC dalam regulasi cryptocurrency.
Juli 2023: Hakim Analisa Torres sebagian mendukung Ripple, memutuskan bahwa XRP itu sendiri bukanlah sekuritas. Putusan ini memberikan kemenangan hukum penting bagi Ripple, dan harga XRP meningkat pesat karenanya. Namun, SEC tidak menyerah begitu saja dan terus mengejar tanggung jawab hukum terhadap Ripple.
Peristiwa Penting Lainnya
Setelah SEC menggugat, beberapa platform perdagangan dengan cepat menghapus XRP. Tindakan ini memiliki dampak besar pada pasar XRP, tetapi juga memicu Ripple untuk semakin memperkuat perlawanan hukum.
Ripple menghabiskan lebih dari 200 juta dolar AS untuk biaya hukum dalam menanggapi tuduhan SEC. Ini tidak hanya menunjukkan tekad dan dukungan keuangan Ripple, tetapi juga menyoroti pentingnya dan kompleksitas kasus ini.
Meskipun menghadapi tantangan hukum, Ripple tetap melanjutkan strategi ekspansi internasionalnya dan menjalin kemitraan dengan berbagai lembaga keuangan. Ini menunjukkan bahwa Ripple, di luar pertempuran hukum, tetap berkomitmen untuk pengembangan teknologi dan pasar.
Selama seluruh pertempuran hukum, Ripple terus meraih kemenangan tahap demi tahap, yang tidak hanya meningkatkan kepercayaan pasar terhadap XRP, tetapi juga memberikan pengalaman hukum yang berharga bagi seluruh industri kripto.
Kemajuan Penyelesaian Terbaru
Pada Maret 2024, SEC berencana untuk meminta hakim menjatuhkan denda sebesar 2 miliar dolar AS terhadap Ripple Labs. Kepala Hukum Ripple, Stuart Alderoty, menyatakan bahwa perusahaan akan mengajukan tanggapan bulan depan. Pada bulan Mei, SEC dalam revisi tanggapan langkah pemulihan menggambarkan stablecoin yang diusulkan Ripple sebagai "aset kripto yang belum terdaftar" dan bersikeras untuk menjatuhkan denda hampir 2 miliar dolar AS terhadap Ripple.
Namun, pengadilan akhirnya memutuskan bahwa tuntutan denda SEC terlalu tinggi, menguranginya sekitar 94%, dan hanya mendenda 125 juta dolar. Putusan ini merupakan kemenangan besar bagi Ripple dan seluruh industri kripto. Setelah putusan diumumkan, harga XRP melonjak dengan cepat, mencapai puncaknya di 0.6434 dolar, dengan kenaikan 24 jam mencapai 19.7%.
Para analis menyatakan bahwa meskipun kemungkinan akan ada koreksi teknis di masa depan, keputusan ini secara signifikan meningkatkan kepercayaan pasar, dan pergerakan jangka panjang XRP patut diperhatikan.
Penutup
Perselisihan hukum antara Ripple dan SEC serta perkembangan penyelesaian terbaru tidak hanya memengaruhi kinerja pasar XRP, tetapi juga berdampak mendalam pada seluruh industri kripto. Ripple menunjukkan kemampuan perjuangan yang kuat dalam perang hukum ini dan meraih kemenangan tahap awal.
Di masa depan, seiring dengan semakin jelasnya lingkungan regulasi, industri kripto akan menghadapi lebih banyak peluang pengembangan. Investor harus memantau pergerakan pasar dengan cermat, menangkap peluang investasi, dan mewujudkan peningkatan nilai aset.